Bermula dari Hal Kecil
Saat
ini, bumi sedang berada dalam kondisi yang memerlukan perhatian dari seluruh
warga dunia. Aktivitas manusia sudah mengubah sedikit demi sedikit kondisi
bumi, entah sadar atau tidak. Kondisi harus segera diatasi segera.
***
Kurang
lebih 1 bulan sudah Sari beraktivitas di rumah. Sari rebahan di kasur sembari
berimajinasi. Sari membayangkan suatu hari, saat benda kecil itu sudah pergi dari dunia ini. Sungguh bahagianya
dia dan semua orang di dunia ini. Suatu hal yang pergi biasanya menyakitkan,
akan tetapi tidak dengan yang satu ini. Hilangnya satu hal berukuran mikro ini
banyak dinantikan semua orang di penjuru dunia, termasuk dia. Memang, polusi
udara tidak separah sebelum keadaan saat ini. Namun, kita tetap harus keluar
dari kondisi saat ini.
Setelah
kondisi ini terlewati, artinya aktivitas manusia akan berlangsung lagi seperti
dahulu. Setiap keluarga akan saling melepas kangen. Pulihnya aktivitas manusia
itu tentunya akan meningkatkan kembali
angka polusi udara di dunia yang berarti memperburuk keadaan bumi. Sari mencoba
memikirkan solusi untuk menyelamatkan kondisi itu.
***
Telepon Sari berdering.
Pesan dari grup WA kelasnya dulu saat SMA ramai membicaran keadaan saat ini.
Anggota grup mulai menceritakan kebosanan mereka dengan kondisi saat ini.
“Aku udah mulai bosen nih di rumah aja”
kata Anto.
“Iya nih, udah sebulanan aku gabut, wkwk”
saut Anggraini.
“ Guys, ayo ikutan main ini yuk” kata
Putra sembari mengirimkan link permainan yang dimaksud.
Anggota grup langsung meresponnya.
Hari berikutnya. Anto
mengirimkan link yang mengarah pada video call untuk semua anggota grup. Ia
juga mengirimkan pesan yang isinya mengajak anggota grup untuk bergabung dalam
suatu forum yang ia sebut reuni online. Namun, tak banyak yang merespon. Hal
ini mengingat terbatasnya akses internet dari masing-masing anggota. Ada yang
berlimpah kuota dan sebaliknya. Sesi video call berakhir tak lama kemudian.
Setelah mengakhiri video
call, Anto kemudian memulai pembicaraan di grup dengan mengirimkan gambar yang
memberitahukan peringatan hari bumi tanggal 22 April diikuti teks “sekedar info
guys”. Putra menanggapinya. “ Polusi bakalan naik lagi gak ya kalau keadaan
udah pulih ?” katanya.
“ Kalo menurutku sih, bakalan naik lagi ya
sebab aktivitas juga pulih kayak dulu”, saut Sari.
“ Iya sih aku juga mikirnya gitu”, saut
Ayu.
“Wih giliran aku ngirim ini, langsung pada
respon “ saut Anto.
“Hehe, ya maaf kuotaku aku pake nanti buat
kelas online”, saut Retno.
Anggota yang lain ikut menyetujui pesan
Retno itu.
“Iya deh, yaudah gapapa, moga lancer
kelasnya kalian”, saut Anto.
“Guys, gimana kalo kita join di kegiatan
lingkungan gitu”, kata Seta.
“ Maksudnya gimana tu?” tanya Retno.
“ Jadi gini, kita ikut terlibat dalam
pemulihan kondisi bumi”, kata Anto.
“ Wih, keren lho itu, boleh juga “ saut
Sari.
“Mau gimana nih pak ketua?” tanya Rizki.
Pak ketua-pun muncul dan memberikan
komentarnya.
“Gimana
kalo kita bagi-bagi tanaman gitu ke masyarakat?”
“ Boleh juga tu, kita bisa juga join di
kegiatan penanaman pohon gitu buat partisipasi menjaga bumi”, saut Ayu.
“ Iya, aku juga setuju” saut Sari.
“ Kita bisa sekalian edukasi masyarakat
gitu sih melalui kegiatan ini” saut Anggraini.
“Siap”, saut anggota grup.
Anggota grup satu per satu merespon setuju
rencana kegiatan ini. Pembicaraan diakhiri dengan harapan dari masing- masing
anggota grup agar kondisi segera membaik, pulih seperti dulu bahkan lebih baik
lagi. Seta, sang ketua kelas memberi semangat untuk semua teman-temannya dalam
menghadapi kondisi ini.
***
Sari meletakkan ponselnya di meja. Ia berharap wabah Corona segera berlalu dan aktivitasnya bisa pulih lagi. Ia beranjak dari tempatnya dan bersiap mengikuti sesi kelas online hari itu.
Komentar
Posting Komentar