Langsung ke konten utama

Cerita Fiksi

 Pengalaman Berharga

 

    Image by Alexa from Pixabay 

Aku bukanlah anak yang bisa dengan mudah bergaul apalagi kalau ketemu orang yang beda latar belakang sama aku, aku langsung minder. Aku adalah seorang anak yang terlahir dari keluarga yang hidup sederhana. Ayah dan ibuku bekerja sebagai karyawan di suatu kantor. Aku menghabiskan masa kecilku di daerah pedesaan. Mulai dari lahir sampai aku lulus sekolah dasar. Selain sekolah kesibukanku sehari-hari ialah bermain bersama kawan-kawanku. Rumah kami saling berdekatan sehingga selalu bertemu di sekolah maupun di rumah. Kami biasa bermain petak umpet di kebun depan rumahku.

 

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Saat ujian kelulusan sudah tiba. Kebiasaan kami berubah. Kami semua menjadi jarang bermain lagi sebab semua sibuk belajar untuk ujian kelulusan. Tak terkecuali dengan aku, aku selalu mempersiapkan diriku sebaik yang aku bisa. Alhamdulilah aku berhasil lulus dan diterima di salah satu smp idamanku yang ada di kota. Aku merasa senang sebab impianku bisa terwujud, tetapi aku juga sedih karena aku harus berpisah dengan teman-temanku selama ini. Hanya aku yang sekolah di smp itu. Akan tetapi, kami saling mendukung satu sama lainnya.

***

Liburan telah usai. Itu artinya tahun ajaran baru sudah dimulai. Aku memulai hari-hariku di sekolah menengah pertama. Aku mulai berkenalan dengan teman-teman baruku. Orang pertama yang aku kenal namanya Septi. Kami cukup akrab sebab sering bercerita satu sama lain. Aku hanya akrab dengan dia karena teman-temanku yang lain berasal dari kota dan memiliki gaya hidup yang berbeda dengan aku. Mereka membuat aku merasa kehilangan kepercayaan diriku alias minder.

 

Hari demi hari berlalu, aku mengajak diskusi ayahku.

"Yah, boleh gak kalau aku pindah sekolah aja?"

"Lho emangnya kenapa? Bukannya itu smp impianmu."kata Ayahku.

"Beda jauh sama aku, Yah " Sautku.

"Apanya yang beda ?"

"Kelakuan temenku, mereka membuatku minder."

"Itu biasa, dijalanin aja dulu ntar pasti bisa.."

"Hmm, gitu ya Yah." Sautku dengan raut muka gak yakin.

"Iya, jalanin aja," saut ibuku yang keluar dari dapur.

 

Semester satu sudah selesai. Hari pembagian rapor tiba. Saat pembagian rapor, tiba-tiba Septi mengucapkan terimakasih padaku sekaligus pamitan sebab dia akan pindah ke luar pulau mengikuti perpindahan kerja orang tuanya. Aku kaget mendengar kabar tersebut. Aku merasa sedih sekali sebab hanya dia temanku di sekolah. Namun, Aku tidak bisa berbuat apa-apa.

 

Semenjak Septi pindah, aku menjadi tidak bersemangat di sekolah dan menjadi semakin minder. Aku sering bolos sekolah dan tidak mengerjakan tugas. Aku selalu berpikir kalau teman-teman pasti tidak menganggapku ada. Akibat sikapku itu, orang tuaku diundang wali kelasku untuk datang ke sekolah. Setelah pertemuan itu, ayahku langsung mengajakku bicara.

"Apa jadi mau pindah sekolah?" Tanya Ayahku.

"Gak tau Yah." Jawabku dengan wajah putus asa.

Aku sebenernya ingin pindah sekolah bersama teman-temanku dulu. Namun, Aku sudah lama mengimpikan sekolah di sekolahku saat ini. Aku terus menurus memikirkan masalahku. Hal itu  membuatku mengalami gejala stress. Puncaknya aku jatuh sakit tipes dan harus dirawat di rumah sakit.

 

Di luar dugaanku, teman-teman kelasku datang menjengukku sore itu. Padahal aku selalu berpikir kalau mereka semua tidak mau berteman denganku dan tidak peduli padaku. Namun, ternyata mereka sangat baik dan peduli padaku. Jauh-jauh mereka datang menjengukku padahal mereka sudah lelah belajar sampai sore hari. Bahkan mereka memberikan dukungan supaya aku cepat sembuh dan kembali bersekolah lagi. Aku tidak bisa berkata-kata hanya air mata yang mengalir. Aku baru sadar ternyata aku sudah kehilangan waktu yang berharga hanya karena aku yang gak pede selama ini.

***

END

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Sinetron Aku Anak Indonesia

Sumber: pixabay Judul                : Aku Anak Indonesia Pemeran           :   Dinda Hauw, Giorgino Abraham, Dante Valreand, dan masih banyak lagi. Sutradara         : Subakti IS Penulis               : sara Nathaniel Produksi          : SinemaArt Saluran             : RCTI Siaran perdana; 27 April 2015 Aku Anak Indonesia Episode 08 (5 Mei 2015) Sinetron Aku Anak Indonesia adalah sinetron produksi SinemArt yang memotret kehidupan anak SMA. Aku Anak Indonesia tidak melulu berkutat pada kisah cinta atau fantasi, yang belakangan lazim ditemui di sinetron remaja. Kisah persahabatan, saling menghargai dan menerima perbedaan ditampilkan dalam sinetron yang dibintangi Dinda Hauw, Giorgino Abraham, Dante Valreand, dan masih banyak lagi. Pada episode 8 sinetron ini diceritakan kelanjutan kisah episode 7. Arif menuliskan isi hatinya dalam sebuah surat. Surat itu berisi teriakan perubahan yang mengungkapkan keinginan anak muda. Ia tidak tau kemana surat itu harus ditujuka

Cerpen 2

  Berawal Duka Berakhir Suka         Image by  Thomas Ulrich  from  Pixabay   Hari ini menjadi sebuah hari yang benar- benar melelahkan bagiku. Sepulang beraktivitas langsung kurebahkan badanku di tempat favoritku, kasur. Sembari melepas penat aku mengambil ponselku untuk sekadar mengecek ponsel jikalau ada sesuatu yang penting. Tanpa sengaja aku memencet icon gallery di ponselku. Aku menemukan sebuah foto kenangan 3 tahun yang lalu. Memoriku langsung mengambil alih seluruh pikiranku. Alam bawah sadarku mulai beraksi. ****** Namaku Sintya. Aku berasal dari sebuah wilayah terpencil di Pulau Jawa, bisa dibilang daerah asalku adalah daerah pelosok yang tidak banyak orang tau. Masa kecilku banyak kuhabiskan bersama teman-temanku di desa. Bahkan aku hampir tidak pernah main ke perkotaan. Paling-paling hanya ketika lebaran aku pergi ke rumah nenekku di kota. Itupun tak lama hanya 1 hari. Tidak aneh rasanya kalau aku begitu menikmati hari-hariku di desa. Sampai akhirnya papaku meny

Detektor Ketinggian Air

Rangkaian Skema Detektor Ketinggian Air   Sirkuit ini tidak hanya menunjukkan jumlah air di dalam tangki overhead, tetapi juga memberikan tanda jika tangki penuh.  Ketika bak mandi sudah terisi penuh maka ujung kedua kawat akan terkena air, dimana air disini sebagai konduktor yang baik untuk menghantarkan arus, sehingga bisa mengaktifkan transistor sebagai saklar otomatis dan transistor mengaktifkan relay yang kemudian buzzer/alarm akan berbunyi untuk memberitahukan kita bahwa bak mandi sudah terisi penuh.